Uban merupakan salah satu
masalah pigmentasi rambut yang diakibatkan karena melanin tidak mampu
diproduksi secara maksimal. Biasanya uban akan muncul saat seseorang memasuki
usia 40 tahun, baik itu pria ataupun wanita memiliki resiko sama
Tapi tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pada kaum muda.
Dalam kitab yang dikarang oleh Al Baihaqi, yaitu dalam pasal 'Larangan Mencabut Uban' beliau membawakan hadits dari ‘Abdullah bin ‘Umar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الشيب نور المؤمن لا يشيب رجل شيبة في الإسلام إلا كانت له بكل شيبة حسنة و رفع بها درجة
“Uban adalah cahaya bagi seorang
mukmin. Tidaklah seseorang beruban –walaupun sehelai- dalam Islam
melainkan setiap ubannya akan dihitung sebagai suatu kebaikan dan akan
meninggikan derajatnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Uban Akan Menjadi Cahaya Pada Hari Kiamat
Muhammad bin Hibban At Tamimi
rahimahullah -yang lebih dikenal dengan Ibnu Hibban- dalam kitab
Shahihnya menyebutkan pembahasan “Hadits yang menceritakan bahwa
Allah akan mencatat kebaikan dan menghapuskan kesalahan serta akan
meninggikan derajat seorang muslim karena uban yang dia jaga di dunia.” Lalu Ibnu Hibban membawakan hadits berikut.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا تنتفوا الشيب فإنه نور يوم القيامة ومن شاب شيبة في الإسلام كتب له بها حسنة وحط عنه بها خطيئة ورفع له بها درجة
“Janganlah mencabut uban karena uban
adalah cahaya pada hari kiamat nanti. Siapa saja yang beruban dalam
Islam walaupun sehelai, maka dengan uban itu akan dicatat baginya satu
kebaikan, dengan uban itu akan dihapuskan satu kesalahan, juga dengannya
akan ditinggikan satu derajat.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا تَنْتِفُوا الشَّيْبَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَشِيبُ شَيْبَةً فِي الْإِسْلَامِ إِلَّا كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Janganlah mencabut uban. Tidaklah
seorang muslim yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, melainkan uban
tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti.” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shagir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Hukuman bagi orang yang mencabut ubannya
adalah kehilangan cahaya pada hari kiamat nanti. Dari Fudholah bin
‘Ubaid, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ شَابَ
شَيْبَةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَانَتْ نُورًا لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
فَقَالَ رَجُلٌ عِنْدَ ذَلِكَ فَإِنَّ رِجَالًا يَنْتِفُونَ الشَّيْبَ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ شَاءَ
فَلْيَنْتِفْ نُورَهُ
“Barangsiapa memiliki uban di jalan
Allah walaupun hanya sehelai, maka uban tersebut akan menjadi cahaya
baginya pada hari kiamat.” Kemudian ada seseorang yang berkata ketika disebutkan hal ini: “Orang-orang pada mencabut ubannya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Siapa saja yang ingin, silakan dia memotong cahaya (baginya di hari kiamat).” (HR. Al Bazzar, At Thabrani dalam Al Kabir dan Al Awsath dari riwayat Ibnu Luhai’ah, namun perowi lainnya tsiqoh –terpercaya-. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Siapa saja yang ingin, maka silakan dia memotong cahaya (baginya di hari kiamat)”; tidak menunjukkan bolehnya mencabut uban, namun bermakna ancaman.
Penelitian Uban
Pada tahun 2012, Ismael Galvan Galvan dari Museo Nacional de Ciencias
Naturales, Spanyol melakukan studi, tentang uban. Dari hasil para
peneliti itu, ternyata uban merupakan tanda Anda akan memiliki hidup
panjang dan sehat. Namun kabar buruk bagi Anda yang memiliki rambut
merah, karena ini terkait tingkat yang lebih tinggi untuk mengidap
kanker.
“Pada manusia, melanin kulit, rambut dan bulu merupakan jenis yang
sama. Hal ini membatasi pengetahuan pada konsekuensi fisiologi
pigmentasi,” kata Galvan.
Uban menandakan absennya melanin. Artinya, uban merupakan tanda hidup yang sehat.
“Jauh dari tanda terkait penuaan, uban mengindikasikan kondisi yang baik,” pungkasnya. Jadi, Anda sudah berubah? MasyaAllah..
Kesimpulan
Hukum mencabut uban dapat dikatakan haram
karena ada dalil tegas mengenai hal ini, sedangkan mayoritas ulama
mengatakan hukumnya adalah makruh. Namun sebagai seorang muslim yang
ingin selalu mengikuti petunjuk Nabinya shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan agar tidak kehilangan cahaya di hari kiamat kelak, maka seharusnya
seorang muslim membiarkan ubannya (tidak perlu dicabut). Dengan inilah
dia akan mendapat tiga keutamaan:
1. Allah akan
mencatatnya kebaikan
2. menghapuskan kesalahan
3. akan
meninggikan derajat seorang muslim karena uban yang dia jaga di dunia.
Namun, jika uban tersebut berada pada jenggot atau rambut yang tumbuh di wajah, maka ini jelas haramnya.
Wallahu a’lam Bi Shawab. (caramuslima.blogspot.com)
Baca artikel lainnya:
0 Komentar untuk "Mengapa Rasulullah Melarang Mencabut Uban ?"